Entry About Shout Friends Follow D'Board |
owner
Contact Me
credits
|
23.47 | 1 Cloud(s)
Nama-Nama Pahlawan yang digunakan sebagai Nama Jalan di Luar Negeri
Banyak nama jalan yang menggunakan nama-nama Pahlawan, nama Pahlawan Indonesia tidak hanya digunakan di Indonesia saja melainkan banyak negara luar yang juga mengenang pahlawan Indonesia dengan digunakannya sebagai nama jalan. Berikut ini adalah nama jalan di luar negeri yang menggunakan nama Pahlawan Indonesia
Jalan Soekarno Di Maroko Dan Mesir
Rue
Soukarno, adalah nama sebuah jalan di Maroko
sebagai penghargaan kepada Soekarno yang diberikan oleh raja Maroko atas
perannya yang mengizinkan kitab karya ulama Maroko yang dijadikan bahan rujukan
wajib di berbagai pesantren di Indonesia.
Jalan R. A. Kartini Di
Belanda
R. A. Kartini adalah
pahlawan yang memperjuangkan harkat dan martabat para perempuan dengan
karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang disusun oleh Menteri Kebudayaan
Agama Dan Kerajinan Hindia Belanda saat itu. Kemudian kerajaan Belanda memberikan
penghargaan kepada Kartini dengan membuat nama jalan dengan R. A. Kartinistraat.
Tidak hanya 1 tapi 3 buah jalan di Belanda menggunakan nama Kartini.
Jalan Mohammad Hatta Di
Belanda
Pahlawan
lainnya yang diabadikan sebagai nama jalan di Belanda adalahmantan Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta atas peran pentingnya pada kemerdekaan
Indonesia dengan nama jalan Mohammed Hattastraat.
Jalan Munir Di Belanda
Baru-baru
ini di Belanda mengangkat seorang pejuang hak asasi manusia dari Indonesia dan
mengabadikannya sebagai nama jalan. Adalah Munir Said Thalib seorang pejuan
hak-hak asasi manusia Indonesia yang meninggal dalam perjalanya menuju
Amsterdam Belanda karena keracunan makanan. Nama Munir dijadikan nama sebuah
jalan dengan nama Munirstraat.
Leiden, Belanda
Sutan Sjahrir. Sjahrir straat juga diabadikan sebagai nama
jalan di kota Leiden, Belanda. Mantan Perdana Menteri Indonesia ini dulu pernah
menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Amsterdam dan kemudian pindah kuliah
ke Leiden School Of Indology. Pergaulan Sjahrir saat itu sangat luas terutama
di kalangan cendikiawan dan aktivis politik Leiden sehingga meninggalkan nama
hingga sekarang.
9. Amsterdam, Belanda
Irawan Soejono. Tak banyak orang Indonesia yang tahu siapa
itu Irawan Soejono. Namun buat orang Belanda Irawan Soejono adalah pemuda
Indonesia yang gagah berani. Irawan soejono adalah anak dari Raden Ario Adipati
Soejono, salah satu menteri pertama Indonesia. Irawan yang saat itu menimba
ilmu di Leiden sudah menjadi aktivis pergerakan namun nasib berkata lain, dia
belum sempat menikmati kemerdekaan. Irawan terbunuh oleh pasukan SS Nazi Jerman
yang saat itu tengah menduduki Belanda. Irawan yang membawa perangkat stensil
untuk keperluan penerbitan ilegal terkena razia Nazi. Irawan meninggal pada tanggal
13 Januari 1945. Nama Jalan Irawan Soejono diabadikan menjadi nama jalan di
kota Amsterdam.
Cape Town, Afrika Selatan
Cape Town, Afrika Selatan terkenal sebagai kota perjuangan
bagi Nelson Mandela. Tokoh antiapartheid itu pernah dipenjara di Pulau Robben,
beberapa kilometer di seberang lepas pantai Cape Town. Selepas dari penjara,
pertama kalinya Nelson Mandela berpidato di Cape Town.
Selain Nelson
Mandela, pahlawan lain yang diingat penduduk Cape Town adalah ulama asal
Indonesia Syekh Yusuf. Bagi warga Cape Town, Syekh Yusuf dikenal sebagai sosok
yang membangun komunitas Muslim di negara itu. Dia tidak hanya diakui sebagai
ulama, namun juga pejuang bagi rakyat Afrika Selatan karena menentang
penindasan dan perbedaan warna kulit.
Syekh Yusuf mendapat
gelar sebagai pahlawan nasional pada 2005 oleh pemerintah Afrika Selatan.
Daerah tempat tinggal Syekh Yusuf di Cape Town diberi nama sebagai kawasan
Macassar untuk menghormati tempat asalnya. Ada Jalan Macassar di Cape Town
untuk mengenang tempat kelahiran Syekh Yusuf.
Mesir
Puncak harmonisnya hubungan RI – Mesir, terjadi ketika
kedua negara ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dari Indonesia dan Gammal Abdul
Nasser dari Mesir. Untuk diketahui, Presiden Indonesia pertama dikenal di Mesir
dengan nama Ahmad Soekarno. Penambahan nama Ahmad dilakukan oleh para mahasiswa
Indonesia di Mesir untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga menarik perhatian
masyarakat Mesir bahwa Presiden Indonesia beragama Islam, seragam dengan nama
Wakil Presiden yang diawali nama Mohammad, lengkapnya Mohammad Hatta. Keduanya
(Ahmad dan Muhammad) merupakan nama-nama Islami.
Dipilihnya nama
Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada
tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno.
Label: Sejarah Indonesia |
1 Komentar:
terimakasih info nam nam pahlawan nya sangat bermanfaat
Posting Komentar